Sebuah sistem yang menarik yang Tuhan ciptakan di dalam semesta ini adalah sistem keseimbangan alam. Ada siang, ada malam. Ada gelap ada terang. Ada yang cantik ada yang jelek! Hehe...

Tuhan menciptakan alam semesta yang di dalamya terdapat bumi tempat kita berpijak, planet tempat kita hidup ini, sudah lengkap dengan sistem-sistem yang nggak kita bayangkan sebelumnya. Lalu Tuhan juga menciptakan para ilmuwan untuk mengungkap sistem-sistem itu. Seperti si Newton yang menemukan sistem Gravitasi. Si Einstein yang terkenal dengan teori Relativitasnya. Dan masih banyak lagi, termasuk sistem-sistem yang berlaku dalam ilmu-ilmu ekonomi, ilmu hukum, politik, sosial, budaya, dan segala aspek kehidupan manusia. Itu semua sudah tergaris, bahkan garis hidup manusia yang disebut Takdir itu sudah tertulis dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfudz).

Kenapa kita nggak menganggap siang dan malam itu sama saja? Baik dan buruk juga sama. Kaya dan miskin, cantik dan jelek juga sama saja, kita tinggal mau milih yang mana. Semua kan hanya tinggal pilihan? Percuma juga kita sudah bela-belain milih yang cantik wajahnya tapi ternyata hatinya jahat. Ada yang ganteng tapi bego. (Malah ada juga seorang cewek cantik milih bersuamikan orang yang udah tua, miskin, jelek lagi! Tapi mereka bisa bahagia dalam hidup berumah tangga.) Ada juga yang biasa-biasa saja. Tampangnya biasa aja, pinter juga nggak, tapi juga nggak bego-bego amat. Kelakuannya juga kadang baik tapi juga kadang nyebelin. Hehe, sapa tuh?

Saya rasa kita setuju kalau di dunia ini nggak ada yang 100% sempurna, apapun itu.

Jadi, ada banyak pilihan. Silahkan mau jadi apa saja, memilih apa saja dan silahkan berbuat apa saja. Toh semuanya akan ada dampaknya, ada balasannya. Artinya gini: kalau kita memilih untuk berbuat baik, ya ntar kebaikan jugalah yang kita dapetin. Kalau suka berbuat jahat sama orang lain ya nggak usah lama-lama nunggu ntar kalau mati trus masuk neraka. Dunia ini sudah cukup untuk menghukum orang jahat, dan membahagiakan orang baik.

Kalau kita tiba-tiba anda kena musibah, trus kita menderita, itu adalah buah dari apa yang kita lakukan sebelumnya. Mungkin di waktu yang lalu kita banyak berbuat hal-hal yang tidak baik. Bisa juga gini: sekarang kena musibah, besoknya kita akan mendapat anugerah yang indah dan besar nilainya. Cukup adil 'kan? Seimbang gitu loh! Barangkali itu sudah hukum alam, mungkin juga sudah pernah ditemukan oleh ilmuwan dan ditulis dalam buku. Tapi kita enggan menyadarinya.
<--!more-->
Coba deh liat sekeliling kita. Ada orang yang sudah tua, tangan dan kakinya lumpuh sebelah. Jalan udah nggak bisa. Ke mana-mana pakai kursi roda. Penyakit stroke pernah dideritanya beberapa kali. Masuk ICU hampir mati, tapi nggak jadi mati-mati. Sekarang sisa hidupnya tersiksa dan terancam serangan stroke untuk kesekian kalinya. Apa gerangan yang pernah ia lakukan di waktu-waktu yang lampau?

Ada juga yang sudah usia senja, punya anak banyak tapi semuanya pergi meninggalkan dia. Sekarang ia malah tinggal di panti jompo. Padahal hatinya selalu rindu pada suasana dulu saat masih bahagia membesarkan anak-anaknya. Siksaan batin yang mendalam ini akibat dari perbuatannya dulu. Ngapain aja dia?

Banyak hal yang tidak mengenakkan terjadi dalam kehidupan kita. Tentu kita harus tabah menjalaninya. Kenapa? Itu untuk mengurangi dosa kita kelak kalau ditimbang di akhirat. Sehingga akan mengurangi penghuni neraka juga kan? Sebab kalau kita nggak ikhlas menjalani, yang ada malah menggerutu, malah memaki-maki Tuhan, itu justru menambah panjang daftar dosa kita.

Itulah mengapa kita disuruh senantiasa bersyukur. Bersyukur itu nggak susah kok! Nggak butuh biaya, nggak butuh tenaga. Hanya butuh nurani yang bersih, hati yang terbuka, ditambah sedikit senyuman. Selesai! Ada orang yang justru bisa bersyukur sampai menangis loh! Memeteskan air mata! Bener deh! Kalau kita bisa lakukan itu, mungkin kita orang yang paling bahagia saat itu. Karena apa? Hati kita tentram, teduh rasanya.

0 komentar: