Pertama kali aku mencoba membuat blog, kegagalan demi kegagalan terus terjadi. Mulai dari komputernya yang eror, koneksi Internetnya yang tidak stabil, bandwidth yang terlalu sempit, gagal registrasi, password salah, dan sebagainya.

Pernah juga aku mengalami keputusasaan yang panjang, sehingga malas dan acuh dengan apa yang namanya Weblog. Biar saja orang cuap-cuap dan saling terjang pendapat, sementara aku hanya bengong sendiri. Ikut berpartisipasi ke dalam blog orang lainpun jadi ikut malas jadinya.

Lama melewati itu semua, akhirnya kini aku berhasil membuat Blog sederhana untuk sekedar memiliki aja. Memiliki jauh lebih membanggakan daripada hanya sekedar bisa mencintai. Karena orang sering bilang, mencintai tidak harus memiliki.
Nah, sekarang sudah memiliki. Trus apa lagi nih?

Aku sebenarnya nggak tahu apa yang nanti akan kutuang disini. Pemikiran sebelah mana yang bisa kutulis, toh aku sendiri juga tidak hobi menulis. Jangankan menulis, membaca pun suka malas. Rupanya itu pula yang membuatku jadi merasa agak bego jika dibandingkan dengan aku yang dahulu. Mungkin juga karena semakin tua, banyak sel-sel otak yang mati. Bisa bisa jadi menderita Dementia preacock nich!

Ah, tapi tak mengapa. Mungkin dengan adanya blog yang sudah terlanjur kumiliki secara cuma-cuma ini aku jadi dituntut olehnya agar senantiasa meluangkan waktu mengisinya dengan pemikiran-pemikiranku yang sederhana saja, sekedar menuangkan isi hati pada waktu, situasi dan kondisi tertentu.

Barangkali hanya semacam dorongan kewajiban untuk memaintenance agar senantiasa menulis, biarpun tidak suka menulis. Walaupun tidak semua yang kutulis akan dianggap benar oleh orang lain. Tapi ya begitulah mungkin seharusnya yang terjadi.