Sudah lama RIM memperkenalkan sejumlah fitur baru sistem operasi BlackBerry PlayBook 2.0 tepatnya di ajang Consumer Electronic Show (CES) Las Vegas, Januari lalu. RIM juga telah mendemonstrasikan beberapa fitur baru OS tersebut, terutama dalam hal pesan (messaging), social media, kemampuan produktivitas hingga beragam aplikasi baru.

Dengan update fitur baru BlackBerry PlayBook OS 2.0, Presiden dan Co-CEO RIM Mike Lazaridis menjanjikan kemampuan integrasi dan produktivitas tablet itu bakal meningkat. Sehingga PlayBook bakal semakin diminati oleh masyarakat sepanjang hari.

Inilah beberapa fitur baru yang ditambahkan di Blackberry OS 2.0:

1. Integrasi Pesan
Integrasi Inbox: Semua pesan akan terintegrasi dalam sebuah kotak masuk baru yang memungkinkan pengguna bisa mengatur email personal atau email kantor. Begitu juga pesan-pesan dari situs jejaring sosial seperti Twitter, LinkedIn dan lain-lain, dalam satu tempat
Multi tasking lewat email: Pengguna bisa membuka beberapa tab email dalam satu waktu
Editing tulisan: Saat menulis pesan, pengguna bisa mengatur ukuran, jenis tulisan, format dan melakukan penyuntingan secara mudah di email, sama mudahnya ketika mengirim email di PC atau laptop
Inbox management tools: Pengguna bisa melakukan pencarian di Inbox, sekaligus di beberapa akun email

2. Integrasi media sosial
Kalender: Pengguna bisa menambah agenda pertemuan yang bisa langsung terintegrasi otomatis dengan media sosial yang diikuti pengguna.
Buku Alamat: Buku alamat akan langsung diintegrasikan dengan media sosial yang ada. Nantinya semua kontak akan menampilkan informasi seperti update status, percakapan, berita terkait dan daftar teman yang sama dengan kita.

Hidup ini sulit. Jangan membuatnya semakin sulit. Kalimat yang pernah dikatakan oleh seorang sahabat ini sekarang kian terngiang-ngiang di telinga. Waktu itu saya sempat menyangkal, "Apanya yang sulit? Hidup kan tinggal hidup saja. Kalau nggak suka hidup ya mati sana." Say live and let die! Seperti judul lagu, ya? Maksudnya, hidup itu ya sebaiknya optimis, jangan mudah putus asa lah.

Sekarang baru memahami, lagi-lagi saya terlambat memahami sesuatu. Hidup ternyata memang sulit dan saya telah membuatnya semakin sulit. Bukan karena sekarang saya jadi pesimis, tapi memang ternyata ada sudut pandang lain yang terlepas dari optimisme ataupun pesimisme.

Melihat di sekeliling, ternyata saya bukan satu-satunya orang. Hampir semua orang telah mempersulit hidupnya sendiri-sendiri. Bahkan telah menjadi sistemik dan mengakar dimana-mana, hingga budaya dan rutinitas hidup bersama ini telah membuat dunia ini menjadi kian sulit untuk hidup.

Kasus 1
Suatu ketika saya mengendarai mobil bersama keluarga, berkeliling kota dan sekedar menikmati jalan-jalan menggunakan mobil yang baru saya beli belum lama ini. Terlihat pemandangan yang sebenarnya sudah tidak asing lagi: di tepi jalan tampak berderet-deret mobil mengantri bahan bakar premium di sebuah SPBU. Walau ini bukan SPBU satu-satunya di kota ini, namun hampir semua SPBU terdapat pemandangan serupa. Bahkan di sebuah SPBU lain dengan jelas mereka memasang papan bertuliskan, "HABIS".

Terlintas sebuah gambaran betapa saat ini jumlah mobil sudah jauh lebih banyak daripada dulu. Permintaan jumlah bensin jauh lebih banyak dari ketersediaannya. Ini bukan salah SPBU saja, bukan juga semata-mata salahnya Pertamina. Jika kita mau sedikit melek, ketersediaan minyak bumi kita juga semakin menipis. Coba cari informasi di Internet, tahun lalu saja saya mendapat informasi bahwa cadangan minyak bumi sekarang ini hanya akan cukup untuk 21 tahun ke depan. Itu tahun lalu, dengan asumsi bahwa penggunaan masih tetap seperti sekarang ini. Kalau benar angka itu, artinya cucu saya kelak sudah tidak kenal lagi apa itu minyak bumi.