peraduan telah memanggil
seru sang malam mulai menggeliat
sepasang mata berkedip diantara bintang

sang malam berbisik
serangkum cerita hari
meramal di lembaran esok

tidak ada kuasa mendekap ingin
hanya larut merunut sepi
segala tertuju sang malam berlari

sang malam pun mendekam
menghunjam dalam
desahmu mendesir bagai angin

terpana kepada mimpi
mengusik cemas di dada
bidadari dengan penala bara

desahmu mengantarku menuju
sebuah pusaran waktu
dimana sang malam tak lagi hangat

berderak
selangkah lagi
belum jua tiba

hanya desahmu saja terus menemani
setiap gontai dan gemulai lindap senja
hingga sang malam menguntit

Ngising? Bwek! Wingi ngomongake bab entut, saiki ngising! Iki blog kok suwe-suwe isine bangsane nggilani ngene. Ketara sing duwe wonge kemproh banget ya? Wis ben lah. Lha witikna kepriye? Arep nulis sing muluk-muluk ya tiwas ora gaduk. Luwih becik dadi wong kuwi kan sing prasaja, apa anane, ya ta? Sing penting uripe tansah katon endah lan seksi wae.

Kepriye wae sing jenenge ngising lan ngentut mono rak ya padha. Dina-dina dilakoni minangka padatan kang tan kena kendat. Malah yen nganti lowong, kudune ana pitakonan, "Sedina iki kok durung ngising ya? Mengko gek-gek…." Lha. Ndang dipriksakne kana.

Luwih-luwih padatan ngentut lan ngising iku kala mangsane ora kenal wektu lan panggonan. Yen pinuju lagi ana ing panggonan kang pribadhi, umpamane neng ngomahe dhewe, ora bakal dadi masalah kang wigati. Beda dene yen kedadeyan kebelet ngising mau pas pinuju ing sangkan paran, lagi mertamu, apamaneh ing sajroning kendharaan umum. Mesthine rada rikuk anggone bakal nglakoni mbuwang hajat iku mau. Yen wis kepepet, ya kepeksa sing lagi mertamu enggal pamit utawa nyilih jedhing. Sing numpak mobil ya bisa mudhun dhisik golek paturasan umum. Yen ra ana paturasan umum ya golek kali utawa kepepet-kepepete ngising neng kebon.

Yen lagi ing jero sepur biasane ana paturasan umum kang bisa dinggo ngising. Lha yen neng jero pesawat, sanajan ana paturasane, nanging mung bisa kanggo nguyuh. Semono uga ing bis-bis kalamangsa WCne ora bisa kanggo ngising. Lha, rak repot? Arep ngising neng kathok ya malah mesakne kiwa lan tengene, dadi korban aromaterapi sing ngedap-edapi ambune kuwi.

Luwih becik sumadya payung sadurunge udan. Iku unen-unen kang sejatine anane mung neng basa Indonesia. Tegese, tinimbang rekasa ing tembe mburine, luwih becik cepak samubarange. Tinimbang kebelet ngising nalika ing jero pesawat, mumpung ana wektu ngising dhisik neng bandar udara.

Iku mau pengalamanku wingi, nalikane mabur bali saka Manado menyang Gorontalo. Iku jalaran aku kudu budhal PP saka Gorontalo wiwit subuh nganggo pesawat perdana sing budhal saka bandara. Nglakoni ujian PAMJAKI ing dina Rebo, 18 April 2012, mung sak Modul (Fundamental B) langsung bali ing wanci sore nganggo pesawat jam 16.30 WITA.

Kentut, itulah topik pembicaraan kali ini. Sebelumnya saya ingin memperingatkan bagi siapapun Anda yang sedang membaca, bahwa tulisan ini tidak penting. Daripada anda buang-buang waktu habis membaca informasi tidak penting ini, maka lebih baik anda tinggalkan membaca sekarang juga. Silahkan baca yang lain saja. Tapi bagi yang memang suka membaca hal-hal yang tidak penting, silahkan diteruskan.

Kalau tidak penting, kenapa juga dimuat? Nah, ini dia menariknya. Itulah bedanya antara orang awam dengan pemerhati ataupun expert. Whaa... jadi pemerhati kentut? Orang awam sudah barang tentu memandang kentut tidaklah terlalu penting untuk dibahas, apalagi di dalam forum pertemuan resmi, terlebih dalam perdebatan sengit!

Bagi orang awam kentut itu sesuatu yang menjijikkan, bau, dan tidak baik jika dihubungkan dengan kesopanan, norma, maupun tata krama. Pokoknya selalu berkonotasi negatif dan yang pasti: nggak penting, dah!

Lalu bagaimana seorang expert kentut menilai hal ini? Katakanlah expertnya seorang dokter, pasti tahu betul apa itu kentut. Mulai dari bagaimana terbentuknya, kandungan unsur yang membentuknya, lalu sampai dengan efek yang ditimbulkan bila seseorang tidak bisa menghasilkan kentut.

Jika anda atau keluarga anda pernah menjalani operasi (pembedahan), anda pasti pernah mengingat hal penting yang ditanyakan dokter sewaktu pasca pembedahan. "Sudah kentut belum?" itulah pertanyaannya. Sebab jika jawabannya belum, anda tidak akan diijinkan makan atau minum sampai anda kentut.

Banyak orang menganggap binatang laba-laba (arachnoidea) adalah serangga. Padahal sebenarnya dia sudah jauh berbeda dengan serangga (insecta). Salah satu ciri nyata yang membedakannya adalah kaki. Kaki laba-laba ada empat pasang, sedangkan serangga kakinya tiga pasang dan sebagian diantara spesies serangga ada yang memiliki sayap. Kehadiran keduanya, baik serangga maupun laba-laba biasanya tidak mengganggu kehidupan manusia sekalipun mereka hadir di dalam rumah. Namun serangga tertentu seperti semut, kehadirannya dalam jumlah besar bersama koloni dan biasanya suka mengotori meja makan, baru akan dianggap mengganggu.

Laba-laba di rumah kita biasanya membuat sarang di sudut-sudut dinding yang cenderung jarang terkena sentuhan manusia. Jadi mereka juga tidak mengganggu. Apalagi kalau binatangnya kecil dan hampir tidak kelihatan secara sekilas. Kadang kehadiran laba-laba yang besar, bisa sampai menimbulkan rasa takut, jijik, sampai phobia.

Disamping sosoknya yang menakutkan, beberapa spesies juga memiliki racun. Saya sendiri juga pernah terkena sengatan laba-laba jenis tarantula kecil. Waktu itu saya masih duduk di sekolah dasar, pulang sekolah suka main-main di kebun. Di selembar daun pada sebatang pohon jeruk, hinggap seekor laba-laba putih kecil berbulu lebat. Dominasi warna putih dengan ruas kaki paling ujung berwarna hitam. Demikian juga dengan kedua bola matanya tampak hitam berkilau. Dari bentuknya yang imut itu saya tertarik dan mencoba menangkapnya. Tapi apa daya ketika saya memegangnya. Terlihat jelas rahangnya menggigit ibu jari tangan saya dan secara refleks saya mengibaskan tangan diikuti rasa yang teramat nyeri. Jelas-jelas dia berbisa. Kalau hanya gigitan tanpa bisa, saya sudah sering merasakan sewaktu digigit belalang ataupun capung. Saya memang dulunya usil, jadi tahu rasanya digigit capung segala.

Untungnya hanya gigitan tarantula kecil, kalau yang besar katanya ada yang sampai mematikan. Itu juga kemudian baru saya ketahui beberapa hari setelah digigit laba-laba. Kebetulan buku di perpustakaan sekolah ada ensiklopedi tentang binatang ini. Sejak itu saya mulai hati-hati menghadapi binatang yang bernama laba-laba ini, jenis apapun, terutama yang bentuknya besar dan hidup di luar rumah.

Siapa nggak kenal Angry Birds? Game animasi yang semula hanya ada di iPad/iPhone tapi sekarang sudah dirilis di berbagai OS, baik Android, Symbian, PlayBook OS, maupun Windows. Game yang mengisahkan burung-burung berwarna-warni sedang marah karena telurnya dicuri oleh para babi.

Saya tidak akan bicara tentang bagaimana memainkan game ini, saya yakin Anda sudah sering memainkannya, bahkan mungkin sampai bosen. Jika ada yang belum pernah memainkannya, kalau penasaran ya silahkan donlod. Mungkin Anda perlu membelinya dari penyedia game ini. Di beberapa OS, mungkin bisa didapatkan secara gratis. Saya sendiri membeli dari AppWorld untuk PlayBook saya, waktu itu harganya 5 US dollar. Sekarang sudah turun sekitar 3,5 US dollar saja. Pernah juga saya donlod dari AppStore punya Nokia, waktu itu dapet gratisan pas lagi promosi akhir tahun 2011 lalu. Sekarang sudah harus bayar. Kalau mau ya silahkan coba cari yang bajakan, jika beruntung pasti dapet gratis beneran!

Saya cuman terpikir bahwa burung-burung beginian ini mungkinkah nyata? Apakah pihak yang membuat game ini hanya asal bikin karakter saja? Atau punya semacam inspirasi dari spesies tertentu? Pasalnya burung-burung dalam game ini tidak dapat terbang. Mereka menyerang dengan cara dilempar oleh pemain game menggunakan ketapel hingga mengenai para babi.

Nah, beberapa waktu lalu ketika sedang gugling mencari gambar burung dari berbagai sumber, saya kebetulan nemu gambar-gambar burung yang mirip. Kebetulan waktu itu saya mencari gambar burung untuk ilustrasi postingan saya yang berjudul: "Burung", secara tidak sengaja menemukan beberapa gambar burung yang mengingatkan saya pada tokoh-tokoh Angry Birds. Entah kebetulan mirip ataukah memang burung-burung itu yang dimaksud, saya belum tahu. Sayangnya saya tidak menemukan nama spesies burung-burung tersebut.

Ini dia beberapa gambar diantaranya: