Wah… kok serem banget judulnya? Jangan takut dulu! Sesuai tema blognya, kita akan membahas sesuatu yang indah dan seksi. Biasanya kita hanya membahas kehidupan, tapi kita kali ini akan membahas kematian. Hmm… nggak kebayang nih! Kematian kok indah dan seksi? Biasanya kematian kan dikaitkan dengan sesuatu yang serem dan menakutkan. Tapi disini, kita coba melihat sesuatu yang serem tadi dari sudut keindahan dan yang seksi. Bagaimana ya? Simak nich!

Sebelumnya, mari kita coba untuk jujur dan terbuka hati. Pernahkah kita berpikir bahwa suatu ketika kita sudah benar-benar siap mati? Ada yang berani mengatakan siap, nggak? Biasanya kalau orang yang hidupnya enak, aman, nyaman, tenteram dan bahagia dia tidak mau cepet-cepet mati. Sebaliknya jika sedang dilanda masalah: bisa masalah cinta, masalah kekurangan harta, kadang membuat orang sudah merasa hidupnya tidak berarti lagi. Orang yang begini berpikir lebih baik mati. Disangkanya setelah mati tidak ada lagi yang namanya penderitaan. Dipikirnya semua akan berakhir dengan menyudahi hidupnya dengan bunuh diri.

Memang ada banyak cara untuk mati. Baik yang disengaja ataupun tidak. Tapi tentu saja dengan pikiran yang masih jernih, kita mengharap suatu saat bisa mati dengan cara yang wajar. Tapi kalau boleh memilih, kira-kira kita akan memilih kematian yang seperti apa? Ada banyak macamnya. Tapi coba kita ambil beberapa saja sebagai contoh.

Kematian datang kepada kita kadang tidak dalam bentuk kematian yang menyeluruh. Artinya, ada beberapa organ tubuh kita yang pelan-pelan mengalami penurunan fungsi atau degenerasi terlebih dahulu sebelum kita benar-benar mati. Degenerasi artinya mengalami kerusakan dan menuju kematian. Ada banyak orang dalam sisa hidupnya megalami gangguan fungsi saraf sehingga anggota badannya lumpuh akibat serangan stroke. Ada juga sementara orang yang dalam sisa hidupnya tergantung dengan alat cuci darah atau hemodialisa, karena ginjalnya sudah tidak berfungsi secara signifikans dalam menunjang hidupnya sehari-hari.

Seorang pengusaha yang terbangun di sebuah Rumah Sakit dan istrinya yang setia sedang mendampinginya menjalani perawatan.

Pria ini berkata pada Istrinya, "Kamu tahu? Waktu pertama kali kita menikah, usaha kita bangkrut. Engkau ada di sisiku.

Setelah itu di tahun kedua pernikahan kita, harta benda yang telah aku kumpul buat masa depan keluarga kita lenyap dicuri orang. Namun Kamu masih tetap setia menemaniku.

Beberapa tahun kemudian, saat rumah yang telah kita cicil mengalami kebakaran Engkaupun di sisiku juga. Melalui semua itu Kamu selalu di sisiku".

Istrinya menjawab, "Ya aku akan selamanya setia berada di sisimu, Suamiku. Dalam keadaan apapun!"

Pengusaha ini berkata, "Sekarang aku terbaring lemah di Rumah Sakit, Kamu tetap ada di sisiku".

Istrinya menjawab lagi, "Pasti, Suamiku! Aku akan selalu ada untukmu."

Kemudian pengusaha ini berkata lagi, "Makanya sekarang aku mulai berpikir bahwa kehadiranmulah yang menjadi pembawa semua kesialan ini!"

Heran! Memang ada orang-orang tertentu yang tidak paham bagaimana cara bersyukur. Orang-orang seperti ini kelihatannya tidak pernah dapat melihat sesuatu hal yang positif karena pandangannya senatiasa tertuju pada hal yang negatif.

Coba bayangkan Anda memiliki dua orang teman, yang satu selalu mengucapkan kata-kata indah dan yang lainnya selalu mengeluh. Kepada teman yang mana Anda akan lebih senang berhubungan? Saya sangat yakin bahwa Anda pasti menyukai teman yang pertama tadi. Ingatlah, pada dasarnya semua orang senang berhubungan dengan orang-orang yang selalu berpikiran positif yang kata-katanya selalu menghibur, membangun dan menguatkan. Bukan malah merusak, mencemooh, menuduh, terutama lagi yang paling sering dilakukan orang adalah: mengeluh.

Bagi anda yang telah lama malang melintang di dunia web, mungkin tidak asing lagi dengan istilah ini. Tapi saya yakin banyak para user, terutama para blogger yang masih asing dengannya. Saya sendiri juga sedang memahami, apa itu SEO.
SEO kependekan dari Search Engine Optimization. Kalau membaca kepanjangannya, mungkin akan banyak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. Bahkan SEOpun memiliki definisi yang beragam.
Bagi saya memahami SEO hanya semata-mata mempelajari cara kerja dan perilaku dari Search Engine, misalnya Google. Saya sebut google karena mesin pencari ini yang paling popular digunakan orang.
Saya tidak belajar mendetil, hanya kulitnya saja. Saya bukan tipe orang yang suka hal-hal detil, njlimet, apalagi untuk hal-hal yang kurang mendapat prioritas untuk dipelajari. Spesifikasi saya bukan di dunia web. Blogging saja hanya merupakan hobi, nggak lebih.
Setelah sekian lama memiliki blog, yang saya cari memang bukan rating yang tinggi, atau sejumlah pengikut yang setia mengomentari setiap posting yang kubikin. Apalagi mencari uang lewat blog, meskipun hal itu sangat mungkin, tapi bukan tujuan saya mencari uang dari dunia maya. Bukan tidak mau mencoba, saya hanya yakin bahwa mata pencaharian atau rejeki saya bukan dari sana. Jadi saya tetap akan menyambut rejeki dari cara saya sendiri, bukan dari blog.
Sebuah pengalaman sederhana saja, itu cukup bagi saya. Saya memang sering dibikin penasaran dengan perilaku suatu software. Mulai dari pengolah kata, pengolah data spreadsheet, database, sampai dengan software untuk desain grafis, semua saya pelajari secara otodidak yang sebagian besar timbul karena penasaran. Termasuk blogging, dan yang sekarang sedang menarik bagi saya adalah perilaku search engine, terutama mbah Google.