Segaris cahaya menerobos celah pintu kamarku di tengah malam buta. Melintas tepat di mataku yang masih sayu, belum kuat untuk membelalak sempurna. Siapa yang datang?

Seperti biasa, perempuan itu lagi. Perempuan yang selalu hadir dalam mimpiku akhir-akhir ini. Perempuan yang mengaku datang dari masa lalu, beberapa generasi sebelum aku. Dia mengaku nenek dari buyutku. Entah sudah berapa generasi itu? Dia selalu datang dengan pakaian yang sama, model rambut yang sama, serta senyuman yang selalu menyejukkan hati itu. Tubuhnya yang indah seperti terbuat dari cahaya, penuh kehangatan.

Kali ini dia datang untuk mengatakan, "Selamat hari jadi, Nak!"

Kupeluk kebekuan cinta, ketika Nirwana menyapa untuk bahagia. Entah mengapa aku tiba-tiba tersentak di tengah lengahnya keheningan hidup. Aku lantas menghitung, sudah berapa lama aku ada di sini. Akhirnya akupun tersenyum sendiri. Bergumam senandung cinta di malam purnama. Alangkah indahnya hidup....

Letih, lelah, lesu, lemah.... Begitu yang kurasakan. Sepertinya aku sedang menderita anemia atau gejala kurang darah. Hasil pemeriksaan laboratorium darah ternyata normal. Bahkan semua hasil pemeriksaan yang ada, menunjukkan hasil yang sangat mengagumkan. Tapi kenapa gejala-gejala aneh itu selalu mengusik hari-hariku?

Lebih cermat lagi aku lihat di hasil-hasil pemeriksaan gula darah, kholesterol, fungsi hati, fungsi ginjal, semua hasilnya membuat aku mengucap puji syukur alhamdulillah, karena sampai detik itu masih dikaruniai kesehatan yang luar biasa. Tapi semoga aku sedang tidak tertipu, semoga hasil pemeriksaan darahku tidak sedang tertukar sama punya orang. Satu lagi, semoga aku tidak sedang bermimpi!

Oke, anggap saja hasil itu bisa dipercaya. Berarti nggak ada masalah di sana. Tapi tetap ada sesuatu yang nggak beres disini. Dimana? Ya di dalam tubuh ini. Kenapa? Hmm... itu yang sedang diselidiki. Karena kenyataannya, aku sedang merasakan kehadiran sesuatu yang tidak seimbang, sesuatu yang tengah melanda. Membuatku terus menerus gelisah dan resah sepanjang hari, sepanjang malam. Lebay but true.

Kalau penyakit fisik sudah tersingkirkan, masih mungkin adanya gangguan non fisik yang bisa saja melanda setiap orang. Penyakit jiwa! Ya. Tapi jangan negatif dulu, karena penyakit jiwa tak selamanya gila. Stress, galau, trauma, fobia, depresi, itu semua bisa saja diderita setiap orang normal. Nggak ada orang yang sepanjang hidupnya bisa benar-benar terhindar dari penyakit-penyakit jiwa itu.

Semakin berumur seseorang, tentu sudah sedemikian kenyang dengan apa yang disebut kegagalan. Kegagalan adalah hal biasa dalam hidup. Kegagalan inilah yang biasanya dekat dengan gejala-gejala gangguan jiwa itu.

Hadehhh... kok aku jadi takut, yah? Tapi yang ini gejala apa sebenarnya?