Sebentuk Botol

Medsos dengan segala kontoversinya itu ibarat pisau, bisa buat memotong-motong sayur dan membantu menyiapkan masakan di dapur, bisa juga digunakan buat melukai orang lain dengan segala alasannya. Bisa berguna dalam kebaikan, bisa juga digunakan dalam kejahatan. Tapi karena saya orang baik, medsos yang saya punya juga jadi alat yang baik, hehehe….

Ya nggak baik-baik amat, setidaknya masih banyak manfaat daripada mudorotnya, gitu deh. Fungsi utamanya buat komunikasi data terkait kerjaan kantor. Tapi ada juga fungsi sampingannya. Mitsalnya saja sebagai tempat berbagi hal-hal yang baik, lucu, ngasih nasihat, menggugah semangat, memanggil hati nurani, dan sebagainya. Ada banyak sih materi-materi yang sudah sempat mampir di medsos, kiranya kalau semua mau dimasukin di blog ini mungkin bagus. Ya sesekali mungkin perlu dibagikan, tapi kalau semua ya nggak kalik yaa… ntar kontennya jadi kurang orisinil. Nggak seksi lagi….

Tapi baiklah, daripada pesan-pesan positif itu hilang menguap begitu saja, saya sempatken sesekali lah “mengabadikannya” disini. Kali aja bermanfangat bagi elu-elu pade yang masih bersedia baca-baca. Soalnya nak-anak sekarang tuh pada males baca. Apalagi sekarang eranya vlog, orang lebih suka mantengin konten video, itupun masih harus diskip-skip biar cepet selesai.

Jadi sebenernya akutuh menghargai kamu yang masih suka baca-baca dengan sabarnya. Ternyata konten berupa tulisan tidak membuat kamu bosen. Bahkan masih membaca juga secara urut tanpa penasaran dan langsung skip ke paragraf selanjutnya. Hmmm… hebat deh kamu! Jangan-jangan hanya karena lagi nggak gableg pulsa data karena habis paketan internetmu aja? Hahaha… cari gratisan hotspot sana kek….

Oke, berikut ini salah satu konten medsos yang mungkin sangat bagus buat kamu. Saya dapetnya dari salah satu grup yang saya ikuti. Mungkin sekarang sudah basi kalik ya? Tapi kalau sekian tahun lagi dibaca mungkin enggak jadi basi. Bisa saja kamu dah lupa, malah seperti belum pernah membacanya. Ya monggo saja silahkan kalau mau dibaca, kalau mau disekip ya monggo juga.

Ini kisah mengenai sebatang, eh… sebentuk botol. Botol biasa terbuat dari plastik atau kaca beling. Bayangan kalian mengenai botol kan bisa macem-macem tuh? Ada yang tinggi langsing, ada yang agak pendekan dikit. Penampang lintangnya ada yang gepeng, ada yang bulet. Ada juga yang permukaannya mulus, ada juga yang dibuat berpola bertakik-takik, bergerigi, dan sebagainya. Ya pokoknya kalian sering lihat botol deh, ya kayak gitu bentuknya.

Botol itu kan biasa diisi cairan? Kalian mau isi dengan pasir juga bisa, tapi lazimnya isinya cairan kan? Nah, kalian bisa memperkirakan sebotol air mineral itu harganya berapa? Ya bisa tiga ribu sampai sepuluh ribuan kan? Tinggal ukuran dan merknya, serta belinya di mana. Kalau botol itu isinya jus buah, mungkin bisa lebih mahalan dikit, sepuluh ribuan kalik dah dapet. Lima belas ribu juga boleh lah.

Trus kalau isinya madu, harganya bisa ratusan ribu itu botol. Biasanya karena mahal, botol berisi madu tersedia yang berukuran kecil supaya harganya lebih terjangkau. Nah, kalau isinya minyak wangi botolnya bisa lebih kecil lagi, karena harganya pun bisa sampai jutaan. Beeuuhhh….!

Coba isi botol dengan air comberan, laku nggak kira-kira dijual? Jangankan beli, megang aja orang gak mau. Hanya tinggal dibuang saja tuh botol, tak ada harganya. Sama-sama dikemas dalam botol, tapi beda nilainya. Jadi nilai dari sebentuk botol itu sangat tergantung dari apa yang ada didalamnya.

Analogi ini juga berlaku dalam kehidupan kita sebagai manusia. Kita sama-sama manusia, sama-sama makan nasi, sama-sama minum air. Tetapi yang membedakan satu sama lainnya adalah yang ada di dalam diri masing-masing. Karakter tiap orang yang berbeda. Ilmu pengetahuan dan pemahaman yang benar akan membangun karakter yang benar.

Karakter itu dibentuk oleh referensi yang kita miliki selama 5 sampai 10 tahun terakhir. Referensi itu bisa dari jenis konten yang kita konsumsi, buku apa yang kita baca, acara apa yang kita tonton, dan dengan siapa saja kita bergaul. Untuk itu, jangan salah memilih konten, salah membeli buku, jangan sembarang menonton acara yang ingin kita saksikan, serta jangan salah memilih sahabat.

Pilihan kita akan suatu referensi memiliki pengaruh yang paling besar terhadap keberhasilan kita dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Disamping itu, keberhasilan tidak diukur dari posisi yang kita capai, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil kita atasi ketika berusaha meraih keberhasilan itu.

Bila kita mengisi hati dengan penyesalan masa lalu dan kekhawatiran akan masa depan, hampir pasti kita tidak akan memiliki hari ini untuk kita syukuri. Hujan dan badai akan selalu kita temui dalam setiap perjalanan hidup. Namun hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu berdoa memohon hujan berhenti, tetapi cukup bedoa agar “payung” kita bertambah kuat.

Umur kita ini seperti es batu: mau dipakai atau tidak dipakai, tetap akan mencair. Digunaan atau tidak digunakan, umur kita akan tetap berkurang dari “jatah” yang telah ditetapkan. Selagi masih tersisa “jatah” usia kita, lakukanlah kebaikan sebanyak yang kita mampu lakukan.