Tadi sore temen saya ada yang membawa sesuatu yang aneh. Sebuah produk baru khusus wanita. Saya nggak begitu tertarik karena pastinya produk itu bukan buatku. Aku kan bukan wanita? Aku pria sejati lho! Mau bukti? Boleh! Kapan-kapan saja dibuktiin. *hmm, mulai nih...

"Sayang istri... Sayang istri..." begitu dibilangnya, nggak kurang akal agar saya ikutan beli produk gak jelas itu.

Sebuah produk yang menurut saya tidak tampak manfaatnya selain hanya buat objek bisnis jualan barang saja. Bayangkan, ini produk berupa sebuah kantong dari kertas hidrofil yang diisi ramuan tradisional. Semacam jamu. Tapi penggunaannya pada saat menstruasi, dipasang bersama pembalut wanita. Trus, apa gunanya coba? Heran nggak?

Mereka berharap khasiat dari ramuan bisa meresap masuk dan mempercepat proses haid, menuntaskan haid dengan sempurna. Mencegah kanker juga bisa. Alamak! Aneh-aneh saja. Pusing dah! Ini produk memang udah keterlaluan ngibulnya.

Apalagi sekarang ini lagi ngetrend-ngetrendnya apa yang disebut oleh teman saya sebagai pseudosains. Mereka mengatasnamakan sains untuk memperoleh tujuan tertentu yang ujung-ujungnya bisa menghasilkan duit. Sebagian sih ada yang memang benar sesuai sains, tapi ada juga yang ngawur.

Contohnya banyak. Mulai dari aktivasi otak tengah, persalinan di air (water birth), diet berdasar golongan darah, terapi air kencing dan masih banyak lagi. Nah rupanya orang-orang jaman sekarang cenderung terbuai harapan tanpa mau mikir, bener nggak sih, masuk akal nggak sih, yang penting ikut trend aja gitu.

Maraknya kebetulan bareng dengan berjamurnya terapi herbal semacam penggunaan ramu-ramuan yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit tertentu, atau bikin lancar sesuatu, atau bikin keharmonisan rumah tangga jadi bertambah, atau bikin Mr.P jadi gede, atau bikin Ms.V jadi singset, alaaa... Preeetz...

Menjual mimpi mereka ini. Kitapun mau-maunya udah dibodohi begitu. Merasa mampu bayar ya bayar saja, padahal... Hmm... Mimpi doank...

Saya juga pernah mengolok-olok sebuah produk khusus wanita. Produk cairan yang dikemas dalam botol plastik itu mengklaim bisa membersihkan area paling pribadi bagi wanita lebih baik dari sabun. Yang katanya mengandung herbal ekstrak daun sirihlah, ekstrak buah pinanglah, ekstrak jengkollah, tai kucinglah... Entahlah! Intinya beda dengan sabun biasa, karena pH sabun biasa tidak sesuai dengan pH daerah situ. Gitu katanya.

Ngomongin ini saya jadi inget suatu ketika saya pernah punya pengalaman lucu dulu. Waktu itu saya masih sekolah sekitar SMP/SMA. Yang namanya usia remaja dikala saya dulu memang suka usil dan rasa ingin tahunya besar.

Critanya waktu itu saya lagi main ke rumah teman. Seorang cewek. Mainnya sih nggak sendiri, ada banyak teman cowok maupun cewek kebetulan lagi ngumpul di rumah itu. Singkat cerita, saya merasakan sesuatu yang membuat saya terpaksa minta ijin buat ke kamar mandi.

"Sis, mau numpang ke kamar mandi donk!"

"Loh, kamu mau mandi ya?"

"Iya, mandi junub! Ya enggak lah, cuman mau ... Pipis!"

Lalu sayapun ditunjukin kamar mandinya. Eh, pake dianter pula. Ditemenin lagi, di dalam. *ngarep

Begitu masuk kamar mandi sayapun langsung melaksanakan rencana yang telah kususun sebelumnya. Halah, pipis maksudnya.

Tau pipis kan? Itu tuh, masakan dari ikan yang dibumbui trus dibungkus sama daun pisang! Dikukus.

Itu pepes!

Enak juga rasanya bisa pipis disitu. Legaaa. Setidaknya saya tidak perlu pipis di bawah pohon, sambil angkat satu kaki.

Tapi selama saya menjalani prosesi pipis, kebetulan mata saya tertuju pada sebuah botol di tepi bak mandi. Ini dia, produk yang biasa saya cibir.

Tapi makin lama saya memandangnya, saya jadi penasaran. Lebih tepatnya saya penasaran ingin mencobanya. Hehe. Bagaimana mau mencoba ya? Saya kan sudah lama nggak punya daerah kewanitaan lagi. *maksudnya?

Ya jelas itu produk buat dikenakan di organ kewanitaan, kalau saya kan hanya punya organ kepriaan, bagaimana mencobanya? Ya terpaksa saya coba di organ saya apa adanya!

Wah, sebenarnya ini pemaksaan. Pemaksaan berarti pemerkosaan. Atau tidak, ini sebuah tindak pencurian. Mengambil milik orang tanpa ijin. Bagaimana saya mau ijin, coba?

Berhubung rasa penasaranku lebih dari segalanya, akhirnya niat jahat itupun tak mampu kutahan. Mungkin ini sudah menjadi semacam kutukan dari produk penghuni botol pastik itu karena sering saya ledekin. Gak papa lah, toh yang diperkosa kan bukan orangnya. Kecuali orangnya yang minta. *ngarep banget

Saya juga nggak mau gegabah, musti baca dulu aturan pakainya, biar mengurangi penasaran kan?

"Pertama-tama, bla... bla... bla... bla... bla... bla... bla... bla...,
lalu bla... bla... bla... bla... bla... bla... bla... bla.. bla... bla... ,
kemudian bla... bla... bla... bla... bla... bla.. bla... bla... bla...
Setelah itu, bla... bla... bla... bla... bla... bla.. bla... bla... bla...".
Selesai!

Sayapun mulai mengikuti petunjuk itu, langkah demi langkah. Waduh... Sebenarnya saya masih ingin jadi seorang pria sejati loh! Semoga setelah ini saya tidak langsung berubah jadi setengah wanita setengah pria, oh tidak.

Lalu sayapun mencoba merasa-rasa, seperti apa rasanya. Benar juga, saya merasakan sesuatu. Sebuah sensasi yang berbeda.

Dingin!
Uh... Lumayan nih... Bisa beli satu buat di rumah.

Makin penasaran, akhirnya sayapun nambah. Saya tuang kembali di telapak tangan dan mulai lagi... Sesuai petunjuk.

Oh... Tambah dingin!

Oh... Hangat!
Loh? Kok jadi hangat?

Oh, mungkin itu tandanya bahwa ramuan dalam botol itu mulai beraksi. Tapi saya mulai khawatir karena sensasi dingin yang saya rasakan berangsur-angsur menjadi panas. Seperti... Balsem!

Wah, jangan-jangan ini kutukan kedua dari produk penghuni botol plastik itu Wah, gimana nih? Jangan-jangan ini gejala mutasi Mr.P saya berubah jadi Ms.V?

Oh, tidaaaaaaaakkk...!!!

Sebelum terjadi sesuatu yang buruk, sayapun buru-buru membuka celana dan menyiram burung saya dengan air sebanyak-banyaknya. Khawatir kalau burungku satu-satunya tidak bisa berkicau lagi setiap pagi. Hehe...

Belakangan saya juga baru tahu, bahwa produk serupa juga ada yang diperuntukkan bagi pria. Saya belum pernah lihat produknya beredar. Hanya melihat fotonya yang seperti terpampang di bawah ini. Seharusnya memang ini yang kupakai, bukan yang itu.

0 komentar: