Kebanyakan orang menyambut pergantian tahun dengan sesuatu yang meriah. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, yang jelas harus bergembira semua. Kegembiraan bisa ditampilkan dalam pesta-pesta, berjubel-jubel di jalanan sambil tiup terompet dan klakson-klaksonan. Ada juga yang hanya sekedar senang kumpul-kumpul nonton TV, biasanya acara TV tidak kalah meriah dengan menampilkan artis-artis papan atas yang sedang ngetop! Banyak juga yang pesta di tempat sepi sambil minum-minum (miras) bahkan pesta seks! Wuiih! ngeri deh!
Yang jelas semua punya cara dan pilihan masing-masing untuk merayakan pergantian tahun. Seolah sudah menjadi keharusan karena hanya sekali dalam setahun.

Padahal mestinya kita tidak perlu bergembira terlalu berlebihan, malah seharusnya kita bersedih lantaran usia kita 'kan semakin tua. Semakin tua berarti makin dekat dengan mati. Harusnya kita introspeksi, seberapa jauh persiapan kita menghadapi mati? Berpesta pora bukan mempersiapkan bekal untuk mati malah sangatlah mungkin menambah dosa.

Cobalah kita berpikir sedikit beda. Daripada uang dihambur-hamburkan buat berpesta, apa tidak lebih baik kita sumbangkan kepada yang lebih membutuhkan. Itu kan jauh lebih baik?

Itu semua kembali kepada diri kita masing-masing. Kalau kita mau berpesta lantaran sudah bertahun-tahun tidak bisa merayakannya, ya silahkan saja. Kalau tidak mau berpesta, trus mendekatkan diri kepada yang kuasa ya lebih baik.

0 komentar: