Pun hatimu kelam membisu tak akan mau berceritera tentang mengapa engkau meratap pilu
Maka selamanya engkau hanya akan bermukim di dalam ketololan yang memberimu makna congkak
Kalau engkau tidak mengerti apa makna diamku maka berkoarlah sampai putus urat di lehermu
Aku tak peduli, engkau tak peduli, kita hanya ingin berjalan sendiri-sendiri, tak saling kenal
Walau sejujurnya aku telah risih gelisah ingin memuntahkan semuanya ke mukamu

Maka kalau saja aku tidak menjaga reputasi, akan kuperdengarkan ke dalam teligamu dengan suara-suara serangga yang selalu berirama dengan tingkahmu

Duhai batara Narada!
Tolong Pinjamkan SukmaMu untukku!
Biar ku redam badai ini
Sembari bernyanyi tentang kegaduhan pagi
Lagu orang-orang kalap
Yang buta hatinya oleh kesombongan

Selarut malam tak akan pernah bisa
Memuaskan tidurnya
Menggelagakkan mimpinya
Menaruh kotoran di ranjang-ranjang tidurnya
Terlelap!

0 komentar: