Hari yang indah nih. Apalagi ini tanggal 12 bulan 12 tahun 2012. Terlalu indah buat dilewatkan begitu saja. Berharap hari ini ada sesuatu yang bisa dishare. Tapi apa ya? Kalau kamu ngapain? Nyiapin liburan ya? Emang liburan ntar mau kemana? Ke luar negri donk, pastinya? Kan sudah urus paspor segala macem, udah nabung, udah disiapin tiket dan segala rupa, tinggal finalisasinya. Begitukah?

Hebat donk? Selamat berlibur saja deh. Selamat bersenang-senang! Tapi bagi yang belum sempat ke luar negri, santai saja. Wisata dalam negri juga nggak kalah menarik kok. Barangkali diantara kamu justru ada yang lebih suka melakukan hal-hal yang tidak berbau hura-hura, buang banyak duit begitu. Misalnya nih: mendaki gunung, kemping, atau mau berkontemplasi di pinggir pantai yang sunyi?

Wow, asik tuh? Pelepas penat setelah setahun menjalani aktivitas rutin, bagi yang sekolah, yang kuliah, yang  jadi kuli (baca: pelayan masyarakat), wajar donk kalau ada momen yang harus kamu miliki untuk diri sendiri di akhir tahun ini.

Nah, sekarang saya juga mau menyapa teman-teman yang sekarang nih lagi jadi ustad. Biar seksi-seksi begini banyak loh temen saya yang jadi ustad! Bos saya saja ustad. Mantan bos juga mbahe ustad. Cuman gue aja yang norak nih! Hehe, gue kan beda! Tapi saya selalu salut sama mereka, tak henti-hentinya menyeru kepada jalan kebaikan. Biar orang-orang seperti saya ini... kembali ke jalan yang benar.

Emangnya selama ini jalannya nggak bener ya?

Yaah... Siapa sih yang berani ngaku kalau dirinya sempurna? Walaupun jalan kesempurnaan itu masih harus selalu menjadi yang kita tuju. Berbuat baik itu gampang kok, susahnya 'kan menghindari yang buruk? Tapi ya tergantung juga sih. Kalau tingkat keparahannya tinggi, berbuat baik saja susah. Bahkan prinsipnya, kalau gue bikin begini, apa yang gue dapet?

Oke, kembali saya menyapa teman para ustad dan ustadzah nih. Mereka ini biasanya tak kalah serunya menyiarkan banyak hal di momen akhir tahun. Melalui BBM, SMS, Twitter, Facebook, dan media sosial lainnya, ada saja broadcast pesan yang mereka kirimkan. Biasanya nih mengajak kita yang suka hura-hura, nyumet mercon, nyalain kembang api, pesta pora, mabuk-mabukan, kembali ke jalan yang benar.  Daripada kumpul-kumpul buang duit, bakar uang, bikin keributan, yang boleh dibilang banyak keburukannya mendingan kumpul buat berdoa bersama, syukuran, dzikir bersama. Kan positip tuh?

Tapi temen saya ustad yang lain malah lebih strike lagi. Itu kegiatan dzikir akbar nggak ada tuntunannya! Nggak ada syariatnya! Nggak penting! Bahkan nggak boleh! Lhah? Gimana to ini?

Ya sudah. Saya gak mau mempermasalahkan yang itu. Saya 'kan harus bersikap nih? Mau ikut rame-rame katanya nggak baik, ikut syukuran dibilang bid'ah? Katanya kalau syukuran dibikin rame-rame itu ya sama saja, cuma niru-niru kebudayaan Barat. Karena dalam agama saya tidak mengajarkan perayaan tahun baru masehi! Akhirnya saya kembali kepada kehidupan pribadi saya yang indah dan seksi. Trus mau ngapain? Ya bikin sejarah lah!

Wuih! Bikin sejarah? Ck...ck...ck...ck....

Jangan bego lah! Emang apa yang dibayangin kalau bikin sejarah? Bikin cerita dongeng sejarah gitu? Nggak donk! Diantara kamu mungkin pernah memiliki resolusi untuk tahun ini, lalu apa resolusi tahun depan, itu yang dimaksud. Sejarah dalam artian yang lebih introvert sajalah.

Jangan anggap enteng loh, yang begini ini saja susah bagi sebagian orang. Mungkin bagi kamu yang sudah jagoan bikin sejarah ya harus bikin yang lebih heboh lagi, misalnya bikin jembatan penghubung antar pulau. Atau bikin penemuan baru semisal kendaraan berbahan bakar kencing kuda! Nah! Pasti namamu akan dikenang di sepanjang masa karena sejarah yang kamu bikin itu telah mengubah sejarah dunia!

Gak perlu yang muluk-muluk dulu, sesuai kemampuan. Intinya adalah self-improvement (perbaikan/pengembangan diri). Jadi biar hidup tuh nggak begito-begete saja. Apalagi hari berganti, tahun berganti, masa' mau tetep jadi kecebong saja?

Kita hidup ini kan dianugerahi macem-macem. Jadi bagaimana kita memanfaatkan yang bermacem-macem tadi buat kebaikan. Jadi hidup jangan buat galau melulu! Harus berpikir jauh kedepan. Ntar kalau 'dah meninggal, trus ditanya malaikat, "Kamu hidup sekian taun ngapain aja?" Mau jawab apa? Biar kamu langsung bisa jawab, ya harus ada yang kamu perbuat. Dan seharusnya memang yang kamu perbuat itu positip, gitu! Supaya jawabanmu nggak dibales sama pukulan telak sang malaikat! Jangan berani-berani kamu ditanya begitu malah bilang, "Kasih tau nggak, yaa?"

Eh, tapi ini serius loh! Kamu boleh-boleh aja mau jadi anak gaul, tapi jiwamu jangan ikut gaul yang versi bantjes! Gaul tuh yang modelnya kayak sexygoodliving.com saja!

Jadi gitu. Bikin sejarah hidupmu jadi indah dan seksi. Bikin perubahan di tahun depan. Evaluasi diri apa-apa yang belum berhasil dicapai, apa sebabnya, trus musti gimana. Mau lanjut, atau udahan? *ciaaah!

Kamu nggak usah bingung. Ada banyak hal yang bisa dibikin perubahan. Minimal satu perubahan itu aja sudah bagus. Kamu bisa bikin perubahan dalam hal kesehatan, misalnya. Ini sekedar contoh ya? Berhubung latar belakang saya kesehatan, jadi contoh mudahnya ya bidang ini. Nanti coba saya buatkan contoh lain yang paling umum saja. Selanjutnya dikembangkan sendiri donk! Kan anak pinter?

Kesehatan
Eit! Jangan salah! Orang yang kelihatannya sehat, belum tentu dia itu benar-benar sehat. Jadi sekarang kamu jangan sok sehat loh! Kamu pasti kaget kalau saya bilang bahwa sekarang ini banyak orang-orang sakit yang disebabkan karena salah kebiasaan di masa-masa dulu. Kadang kebiasaan ini sudah sedemikian susahnya untuk diperbaiki. Nah, mendingan beberapa kebiasaan yang berpotensi merusak kesehatan mulai sekarang dihilangkan.

Banyak contohnya. Bukan hanya kebiasaan merokok saja. Bahkan kebiasaan makan makanan yang kurang baik juga potensinya besar untuk menjadikan masalah kesehatan di masa mendatang. Lebih lagi sekarang ini hampir tidak bisa dibedakan mana makanan yang baik dan kurang baik. Kenyataannya makanan yang dijual di toko dengan label Kemenkes atau BPOM, bahkan yang berlabel halal sekalipun, kalau ada kandungan zat-zat additif itu juga nggak baik kalau dikonsumsi secara terus menerus.

Coba kamu sekarang melek dikit, kian banyak saja orang yang sakit gula, sakit tekanan darah tinggi, sakit kanker, setruk! Itu semua sama sekali tidak membahagiakan, tahu? Nah, jelas-jelas semua penyakit itu berkaitan dengan kebiasaan yang berkepanjangan. Kebiasaan apa yang dimakan, diminum, kebiasaan kurang olah raga, merokok, konsumsi alkohol dan obat atau jamu yang aneh-aneh.

Jadi kalau kamu merasa punya kebiasaan buruk yang berdampak pada kesehatan, silahkan diubah.

Pendidikan
Ini bukan hanya bagi mereka yang sedang sekolah saja. Bahkan bagi yang sudah kerja, apalagi yang nggak pernah sekolah! Menuntut ilmu itu hukumnya wajib loh!  Itu harus dilakukan sejak dari buaian hingga ke liang lahat! Jadi kamu nggak bisa hanya nongkrong-nongkrong saja sekarang. Dianugerahi otak yang super canggih begitu rugi kalau cuman mikirin cewek terus. Mikirin cowok juga bagi cewek. Apalagi yang sudah berumah tangga, masih kurang juga? Hmm... Dasar mata keranjang! Asal jangan cowok mikirin cowok, atau cewek mikirin cewek. Bagaimana kalau mikirin bantjes aja?

Yang lagi kuliah juga harus pasang target! Tahun ini apa yang sudah diraih, trus tahun depan apa, usaha perbaikannya apa. Misalkan, tahun depan harus bisa lulus! Ya target hariannya jangan lupa, misalnya membaca 200 halaman buku setiap hari. Nah, dijamin mabok kamu! Ya pasang targetnya jangan ngawur, lah!

Bagi yang sudah kerja, emang nggak pingin kuliah lagi? Masa depan tuh makin sulit persaingannya loh! Tapi ya terserah kalau kamu memang nggak memprioritaskan diri untuk nambah grade atau jenjang pendidikan lanjut. Ya kamu tentu punya alasan donk, misalnya mau nguliahin adik-adikmu dulu. Bagus tuh!

Tapi meskipun kamu nggak bisa kuliah, kamu tetap menimba ilmu donk. Baca-baca kek. Beli buku yang bikin otak kamu kreatif, jangan beli komik melulu. Kecuali kamu memang cari inspirasi buat bikin komik sendiri, ya silahkan.

Bagi yang nggak mau sekolah, ya udahlah. Susah juga ngasih tau kamu? Percuma. Toh kamu juga yang bertanggung jawab atas apa saja yang kamu ketahui, untuk kemudian kamu amalkan. Huh!

Finansial
Nah, ini urusan duit nih. Banyak contohnya. Terutama bagi yang suka bisnis. Segala sesuatu bisa jadi business oriented. Banyak macam bisnis yang kamu bisa peroleh, sesuai keahlian kamu mestinya. Ini sih terlalu luas buat diuraikan. Tapi contoh saja, misalkan kamu punya bisnis kecil-kecilan, coba pikirkan peluang untuk menjadi bisnis yang lebih serius.

Bagi yang nggak bisa bisnis ya minimal menabung kan bisa? Pasang target, dalam setahun kedepan harus bisa mengumpulkan sekian milyar! Misalnya. Buat beli apa, terserah! Semua juga buat kamu sendiri. Saya nggak akan minta. Kalau dikasih ya mau donk!

Karir
Ini juga bukan hanya buat kamu sekarang lagi kerja di perusahaan atau jadi pegawai negeri. Yang lagi cari kerja juga perlu. Kamu perlu tahu apa yang sering ditanya-tanya waktu wawancara di suatu momen penerimaan pegawai. Cara berpikir kamu, hubungan kamu dengan orang-orang di sekelilingmu, kelebihan dan kekuranganmu, hobimu, serta prestasi-prestasimu itu semua bakal ditanyakan.

Paling penting nih, mereka biasanya akan menanyakan apa rencanamu dalam hal karir. Kamu pasti bingung, belum juga kerja sudah ditanya karir. Tapi yang dimaksud, mereka mau tahu kalau kamu sudah punya gambaran ke depan, cita-cita jangka pendek, kalau kerja inginnya seperti apa. Tentu saja selain berorientasi pada diri kamu sendiri, juga pada perusahaan tempat kamu melamar.

Yang sudah kerja, kamu baik-baik saja ya kerjanya. Nggak usah macem-macem. Apalagi korupsi. Nggak usah pakai gaya katak: sikut kanan, sikut kiri, injak bawahan, jilat atasan. Nggak lucu, tau?

Kalau mau dilihat atasan bahwa kerjamu bagus, nggak usah menjelek-jelekkan pihak lain. Apalagi orang lain itu justru sebenarnya lebih bagus dari kamu. Justru kamu harus lakukan yang sebaliknya: sayangi mereka semua. Rangkul bawahan, bina mereka, ajak diskusi, agar mereka merasa dihargai.

Sesama teman nggak usah sikut-sikutan, buat suasana nyaman, kerjasama sebagai tim, saling dukung, beri pujian kalau mereka lagi dapet penghargaan. Walaupun dalam hatimu ada rasa iri, jadikan itu sebagai cambuk. Tunjukkan kalau kamu bisa lebih baik dari dia.

Nah, kalau kepada atasan tentunya kamu sendiri yang tahu donk. Kamu tinggal nyesuaikan saja. Kamu pasti jauh lebih mengenalnya. Jadi nggak usah diajari. Prinsipnya kalau bosmu orang baik, kamu boleh sharing segala sesuatu bersamanya. Kalau bosmu jahat, bikin kamu nggak nyaman kerja, tunggu apa lagi? Bunuh saja! Hidup di tahanan lebih menyenangkan!

Spiritual
Nah, ini sebenarnya yang paling penting. Jangan salah sangka kalau ditaruh paling akhir selalu yang nggak penting. Justru ini penegasan dari seluruh rangkaian proses perbaikan sejarah di atas.

Ini masalah jiwa. Masalah spirit. Ingat bagaimana dulu kita terlahir dengan suatu spirit yang fitrahnya suci. Lalu kita menjalani hidup yang penuh noda dan dosa. Terus bagaimana nanti kita bisa mati dalam keadaan yang paling baik, mendekati sucinya kita waktu dilahirkan. Intinya itu saja.

Ada banyak amalan yang bisa dilakukan. Ada banyak target yang bisa dipasang. Ada banyak jalan menuju surga. Nggak adil rasanya kalau yang bisa masuk surga hanya mereka yang banyak kesempatan pergi ke tempat-tempat ibadah saja. Tempat ibadah bukan hanya di mesjid. Diciptakan sehampar bumi dengan langit sebagai atapnya, silahkan beribadah disitu. Jangan jadi alasan tidak ada mesjid trus nggak ibadah.

Sori nih, karena agama yang saya anut Islam, jadi saya nggak punya kompetensi untuk bicara agama lain. Silahkan menyesuaikan saja.

Beribadah bukan hanya sholat. Tapi kamu boleh juga pasang target sholat. Kalau biasanya tahun kemarin sholatnya cuman pas lebaran, ya sekarang ditambah donk. Misalnya target sholat tahajud seminggu sekali, lebih bagus kan? Ini ngomongin sholat sunah lho ya? Apalagi yang sholat wajibnya masih bolong-bolong, cepetan deh dibetulin!

Baca Qur'an juga boleh ditarget, seminggu berapa juz. Kalau mau dicoba nggak berat kok. Kitab Al Qur'an itu tipis, nggak setebal yang kita bayangkan. Jadi kamu bisa pasang target katam setiap bulan!

Yang nggak sempet sholat sunah sama baca Qur'an ya pasang targetnya menyesuaikan. Jangan trus ditinggalin! Meskipun ibadah lainnya juga menunggu buat dipasangi target, tuh! Sedekah, infaq, zakat, juga perlu. Sedekah dengan target seribu perak seminggu sekali, misalnya. Kamu pelit sih!

Trus, kapan nih mau naik haji? Sudah daftar belum? Antrinya panjang loh! Yang tahun ini sudah mendaftar, berangkatnya nanti setelah tahun 2020! Ndaftar saja dulu! Rejeki sudah diatur!  Sapa tau pas tahun 2020 kamu belum cukup duit tapi dapet mertua kaya raya 'kan bisa jadi? Yang penting niatmu baik, kalau kamu memang dapat panggilan, besok juga bisa kamu bisa berangkat! Tapi harus daftar dulu!

Bagi yang takut ketinggian, nggak mau terbang, jangan khawatir. Pergi ke Mekah 'kan nggak harus terbang? Bisa jalan darat kok! Asal kamu tahu arah saja. Tapi kamu mending nggak usah menempuh jalan darat deh! Lebih baik ikut prosedur sajalah, aman!

Kalau terpaksanya kamu nggak mau naik haji sama sekali, kamu masih bisa menjalankan ibadah lain yang mungkin pahalanya setara atau bahkan lebih tinggi daripada ibadah haji. Nah, kamu perlu tahu itu. Segera konsultasikan dengan ustad atau ustadzah kamu masing-masing. Lagi-lagi saya nggak kompeten buat njelasin disini. Saya cuman kasih ingat kalau naik haji itu masuk rukun Islam, itu saja!

Kamu juga perlu tahu bahwa sesungguhnya pekerjaanmu, belajarmu, uangmu, karirmu, usahamu, kebiasaanmu, makan-minummu dan segala aktivitasmu itu bisa bernilai ibadah jika kamu menjalaninya dengan bener. Ada banyak surga sudah disiapkan. Ada surga bagi yang suka sholat, ada surga bagi yang suka ngaji, ada surga buat yang banyak bersedekah-infaq-zakat, ada juga surga buat yang ahli berdzikir. Masih banyak jalan menuju surga.

Itulah mengapa saya taruh masalah spiritual ini di paling belakang. Jadi nggak ada alasan untuk berbuat tidak baik. Perbaiki diri, makin hari makin baik. Insya Allah kamu juga akan bisa mengakhiri hidupmu dengan baik.

OK? Mari kita mengakhiri tahun ini dengan target-target kebaikan pula.

Semangat!

0 komentar: